You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Babadan Lor

Kec. Balerejo, Kab. Madiun, Prov. Jawa Timur
Info
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1446 H, SEMOGA SETIAP DETIK YANG KITA LALUI DI BULAN RAMADAN PENUH DENGAN AMAL BAIK DAN KEIKHLASAN

Sejarah Desa


Sejarah Desa

Raden Ngabehi Kertokusumo adalah keturunan ke-16 dari Prabu Brawijaya, Raja Majapahit yang terakhir, keturunan ke-12 dari Ki Ageng Pemanahan Mataram, keturunan ke-10 dari Kanjeng Sinuwun Anyokrowati Mataram, keturunan ke-8 Raja Bima, keturunan ke-5 Kanjeng Pangeran Mangkunegara Madiun.

Raden Ngabehi Kertokusumo menikah dengan Raden Nganten Kertokusumo dan pada tahun 1875 mempunyai keturunan yang diberi nama “Raden Imam Soedjono Prawirosoedarso” (Guru Ilmu Sejati) yang tidak lain adalah Pendiri Perguruan Ilmu Sejati yang sekarang berada di Desa Sukorejo.

Pada jaman penjajahan dulu Eyang Kertokusumo sendiri merupakan Senopati dari Keraton mengusir penjajah dari Tanah Jawa dan bergabung dengan pasukan Diponegoro, kemudian seiring berjalannya waktu Raden Kertokusumo diberikan mandat oleh Keraton untuk membuka perkampungan atau istilahnya “Babat Deso” membantu Kyai Zaenal Abidin yang terlebih dahulu datang membuka cikal bakal Desa Babadan Lor. Kyai Zaenal Abidin sampai akhir hayat tetap bertinggal di Babadan yang sekarang makam nya berada di Dusun Bulakblawong Desa Babadan Lor.

Setelah babat desa selesai, Raden Kertokusumo dipanggil untuk mengabdi kembali ke Mataram. Selain Raden Soedjono Prawirosoedarso, Eyang Kertokusumo juga memiliki putra yang bernama Raden Tosuma yang pada akhirnya menjabat sebagai Palang Mejayan yang bertempat tinggal di Ndalem Babadan. Maka dari itu, masih banyak orang tua yang menyebut Desa Babadan Lor sebagai “Babadan Tosuman”. Untuk makam Beliau tidak diketahui keberadaannya karena menurut cerita para sesepuh Ndoro Tosuma mengalami “moksa” (menghilang tanpa meninggalkan jejak).

Itulah sejarah singkat Desa Babadan Lor Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.

PEJABAT LURAH BABADAN LOR

  1. Wongso Guling
  2. Gembloh Kertokusumo (1920-1962)        
  3. Slamet Hadisudarmo (1965-1970)        
  4. Kadiran (1970-1977)        
  5. Soemowidji (1978-1994)
  6. Suparno (1995-1998)
  7. Soemowidji (1998-2000)
  8. Mudjiono (2003-2013)
  9. Bambang Supriyanto (2014-2017)
  10. Sumarlan (2019-Sekarang)

                             

Bagikan artikel ini:
Komentar
<

APBDes 2024 Pelaksanaan

Rp2,561,536,114 Rp2,560,948,374
100.02%
Rp2,553,556,360 Rp2,569,880,854
99.36%
Rp35,844,715 Rp18,932,480
189.33%

APBDes 2024 Pendapatan

Rp387,674,000 Rp387,674,000
100%
Rp1,072,478,000 Rp1,072,478,000
100%
Rp51,737,374 Rp51,737,374
100%
Rp737,059,000 Rp737,059,000
100%
Rp310,000,000 Rp310,000,000
100%
Rp2,587,740 Rp2,000,000
129.39%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Rp1,390,958,360 Rp1,404,013,200
99.07%
Rp880,550,000 Rp882,546,500
99.77%
Rp137,337,000 Rp137,484,000
99.89%
Rp34,841,000 Rp35,129,000
99.18%
Rp109,870,000 Rp110,708,154
99.24%